Jumat, 24 Juni 2011

Piala Indonesia Mundur, Persib Rugi Rp2,7 M

Jika Piala Indonesia 2011 batal digelar atau mundur, Persib Bandung dipastikan bakal merugi sekitar Rp 2,7 miliar. Sebab, hingga September nanti, Maung Bandung dipastikan akan memberikan gaji buta atau tetap membayar para pemainnya tanpa harus mengeluarkan keringat.

Menurut Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Kuswara S Taryono, mau tidak mau pihaknya harus menghormati kesepakatan kontrak yang sudah dijalin dengan pemain. “Kami sengaja mengontrak pemain sampai September 2011. Sebab, awalnya kami berhitung penyelenggaraan kompetisi Piala Indonesia selesai pada bulan tersebut,” jelas Kuswara.

Persib diperkirakan akan mengeluarkan anggaran sekitar Rp 900 juta per bulan untuk menggaji 25 pemainnya. Pengeluaran Maung Bandung selama kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011 bisa menyentuh angka Rp 1-Rp 1,5 miliar jika ditambah dengan bonus.

Muncul wacana, menurut Kuswara, Piala Indonesia 2011 akan digelar jelang musim kompetisi 2011/12. Karena itu, Kuswara berharap kepengurusan PSSI baru lebih memperhatikan kebijakan-kebijakan yang tidak membuat klub merugi.

“Kami memang cukup menyayangkan Piala Indonesia yang tidak digelar sesuai waktu yang ditetapkan. Saya kira bukan hanya Persib yang mengalami kondisi seperti ini (menggaji pemain meski kompetisi sudah usai). Bagi pengurus di atas mudah-mudahan mengambil pelajaran dari musim 2010/2011,” tutur Kuswara.

Kompetisi musim 2010/2011 bisa dikatakan agak kacau dari sisi penyelenggaraan menyusul mundurnya tiga klub yakni PSM Makassar, Persibo Bojonegoro dan Persema Malang yang menyeberang ke LPI. Akibatnya, jumlah pertandingan yang dilakoni klub-klub ISL berkurang. Tapi, seperti diungkapkan salah seorang Wakil Direktur PT PBB, Risha Adiwijaya pihak sponsor Persib masih memegang komitmen.

“Sponsor tidak mempersoalkan berkurangnya jumlah pertandingan musim ini. Sebab, kami sudah antisipasi dalam klausul kontrak, dimana disebutkan kalau kontrak sponsor berakhir bukan berdasarkan jumlah pertandingan, tapi berakhirnya musim kompetisi,” jelas Risha.

Pada dua musim terakhir, Persib bisa dikatakan menjadi salah satu klub yang paling diminati kostumnya. Selain sponsor utama dan apparel, Persib pun memiliki sponsor pendamping yang lumayan banyak.

Diperkirakan pendapatan dari sponsor telah mampu menutupi sekitar 50% kebutuhan klub selama satu musim. “Mudah-mudahan musim depan minat sponsor untuk bekerjasama dengan Persib masih tinggi,” tandas Risha.

Senin, 20 Juni 2011

Boaz Dianggap Layak Main di Eropa

Kemampuan Boaz Solossa penyerang Tim Mutiara Hitam Persipura Jayapura ternyata dianggap luar biasa. Ia sukses menjadi top scorer musim ini dengan koleksi 22 gol.

Pelatih Semen Padang Nil Maizar menilai, pemain kelahiran 1986 itu memiliki skill di atas rata-rata pemain Indonesia.

"Boaz itu pemain favorit saya, kemampuannya luar biasa. Mestinya ia main di Eropa apalagi umurnya masih tergolong sangat muda, dan pasti kemampuan semakin terasah," ujar Maizar di Stadion Mandala Jayapura.

Lanjut dia, Boaz punya segalanya yakni syarat untuk bermain di ditingkatan Eropa. “Apa yang dimiliki Boaz sudah sangat komplit, dia punya fisik, dribbling yang nyaris sempurna, naluri mencetak gol yang sangat tajam serta kontrol emosi yang stabil," ungkapnya.

Menurut Maizar, Boaz bisa menyabet dua gelar untuk musim ini. Selain pencetak gol terbanyak, gelar pemain terbaik juga pantas jatuh padanya.

18 pemain ini tergabung dalam tim All Star yang akan melawan Persipura pada 29 Juni 2011.

Dari ratusan pemain yang terlibat di Liga Super Indonesia (ISL) 2010-11 terpilihlah 18 pemain terbaik yang tergabung dalam tim All Star. Mereka terpilih dari 64 kandidat dalam jajak pendapat fans via SMS sejak 23 Mei-19 Juni 2011.
Total fans yang berpartisipasi 7.624. Kiper Arema, Kurnia Meiga meraih suara terbanyak: 424 alias terfavorit di mata fans ISL.
Mereka menentukan dua kiper, enam pemain belakang dan tengah, serta empat striker. Nantinya, 18 pemain terpilih ini akan bertanding melawan juara ISL musim 2010-11, Persipura Jayapura dalam laga bertajuk Perang Bintang di Stadion Mandala, Jayapura, Rabu 29 Juni 2011.

"Ini merupakan Perang Bintang kedua dalam pelaksanaannya. Perang Bintang merupakan penanda berakhirnya ISL," kata Direktur PT Liga Indonesia, Joko Driyono dalam jumpa pers di Jakarta, Senin 20 Juni 2011.

"Mereka merupakan pemain terbaik versi ISL yang dinilai berdasarkan sembilan kriteria yang ada. Jadi pemilihannya pun tidak sembarangan."

Dari daftar yang dirilis hari ini, Arema mendominasi All Star dengan mengirim lima pemainnya, yakni kiper Kurnia Meiga, Purwaka Yudi, Zulkifli Sukur, Ahmad Bustomi dan Yongki Aribowo. Yongki harusnya tidak terpilih, namun ia menggantikan posisi striker Pelita Jaya, Safee Sali yang harus membela tim nasional Malaysia.

Klub berikutnya yang menyumbang pemainnya dalam daftar ini adalah Sriwijaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persiba Balikpapan, Persisam Samarinda, Semen Padang dan Pelita Jaya.

Berikut Daftar Pemain All Star ISL 2011

1. Kurnia Meiga (Arema)
2. Ferry Rotinsulu (Sriwijaya FC)
3. Claudiano Alves (Sriwijaya FC)
4. Edi Hafid (Pelita Jaya)
5. Muhamad Roby (Persisam Samarinda)
6. Gunawan Dwi Cahyo (Sriwijaya FC)
7. David Pagbe (Semen Padang)
8. Purwaka Yudi (Arema)
9. M Nasuha (Persija Jakarta)
10. Zulkifli Syukur (Arema)
11. Ahmad Bustomi (Arema)
12. M Ridwan (Sriwijaya)
13. Miljan Radovic (Persib Bandung)
14. Ronald Fagundes (Persisam Samarinda)
15. Bambang Pamungkas (Persija Jakarta)
16. Cristian Gonzales (Persib Bandung)
17. Aldo Baretto (Persiba Balikpapan)
18. Yongki Aribowo (Arema) (one)

Senin, 06 Juni 2011

Sepuluh Jersey Terbaik Musim 2010/11



10) Blackpool (kandang)


Skuad berjuluk Tangerines ini memberikan kesegaran tersendiri bagi perhelatan kompetisi Liga Primer Inggris musim lalu. Tim asuhan Ian Holloway ini secara menyeluruh memperlihatkan kecerahan seperti yang dicerminkannya lewat seragam yang mereka kenakan. Mereka juga bermain dengan sebuah gaya yang tak pernah pantang menyerah, memiliki seorang manajer yang blak-blak-an, fans optimis, dan yang paling utama adalah seragam mereka.  

9) Penarol (Libertadores)
Penarol, klub asal Uruguay, melakukan pendekatan yang minimalis untuk perlengkapan yang mereka kenakan di Copa Libertadores. Tanpa ada sebuah sponsor, mereka tetap percaya diri dengan garis-garis hitam-kuning di seragam mereka. Meski terkesan sederhana, namun tetap saja terlihat stylish. Lihat seragam mereka di sini.

8) Sanfrecce Hiroshima (kandang)

Boleh jadi J-League ini bertemu dengan Jimi Hendrix lewat pendekatan dari Sanfrecce Hiroshima. Seragam yang menyiratkan ketenangan jiwa itu seperti terinspirasi dari Paul Klee. Tapi tak ada yang pernah tahu apakah seragam itu didesain untuk menghipnotis lawan atau tidak, tapi satu hal yang pasti adalah seragam yang mereka kenakan itu menjadi salah satu barang koleksi yang menarik.

7) Marseille (jersey ketiga)

Les Phoceens selalu menjadi salah satu klub yang percaya diri dengan melakukan banyak hal lewat cara mereka sendiri. Sebagai perayaan kembalinya mereka ke Liga Champions, klub Ligue 1 Prancis ini memberikan penghormatan khusus kepada leluhur dari para pemain muda asal Afrika mereka. Selain itu seragam yang mereka kenakan itu juga menjadi semacam cerminan dari Marseille sebagai kota multikultural.

6) PSV (tandang)
PSV dan Philips yang menjadi sponsornya menyimpan kesamaan antara satu dan yang lainnya. Klub Eredivisie ini mendesain secara khusus kostum mereka dengan desain hitam yang terlihat berani. Warna hitam itu disisipkan juga dengan blok berwarna merah dan hitam yang menjadi apresiasi khusus buat Provinsi Noord-Brabant -- wilayah yang notabene mereka wakili.

5) Inter (tandang)

Tentunya mencari pengganti Jose Mourinho serta berusaha mengulangi treble gelar bukanlah pekerjaan yang gampang. Itulah sebabnya Nerazzurri kemudian menyuntikkan beberapa pembaruan, terutama dalam kostum tandang yang mereka gunakan. Di kostum itu tersebut dihadirkan liukan ular besar Italia yang diletakkannya di sisi lengan dan bagian bawah baju mereka. Seragam ini kali pertama diperlihatkan pada perayaan Scudetto 2010 dan ditampilkan sepanjang turnamen Coppa Italia 2011.


4) Man City (jersey ketiga)
Mungkin saja Citizens tengah berupaya meyakinkan Carlos Tevez kalau dirinya sedang bermain untuk River Plate lewat seragamnya yang memikat perhatian itu. Ya, memang tak bisa diragukan lagi adanya pengaruh dari klub Argentina itu lewat seragam putih dengan sebuah garis berwarna merah dan hitam yang menyelempang di badan. City tampaknya juga berniat untuk mengukir sejarah mengakhiri paceklik gelarnya sejak 1976.

3) Flamengo (tandang)

Salah satu klub terbesar Brasil ini berupaya untuk menciptakan kembali era klasik 1980-an mereka. Setelah gagal mendapatkan sebuah sponsor baru, klub raksasa Amerika Latin ini kemudian memilih untuk melakukan pendekatan merancang kostumnya dengan lengannya berwarna hitam, berpadu dengan warna merah dan putih untuk seragam tandang mereka. Asa pun menjulang, dengan sosok Ronaldinho diharapkan  bisa memperbaiki juga penampilan mereka di lapangan. Liga seragamnya di sini.


2) Valencia (edisi Jepang)

Petaka gempa dan tsunami yang melanda Jepang memiliki dampak besar terhadap permainan secara global. Usaha untuk memberikan penghormatan di seluruh dunia seakan menjamur di berbagai tempat, tetapi rasanya tak ada yang lebih pantas yang dilakukan oleh Valencia. Usaha itu ditunjukkannya ketika Valencia bertemu dengan Sevilla usai petaka yang mematikan itu. Los Che kemudian menerjemahkan nama-nama para pemainnya ke dalam bahasa Jepang yang diiringi dengan gerakan tubuhnya yang serasi serta tepuk tangannya yang meraih. Lihat seragamnya di sini

1) Kaiserslautern (edisi Fritz Walter)

Legenda Jerman Fritz Walter sepertinya akan selalu dikenang oleh Kaiserslautern. Bentuk apresiasi itu ditunjukkan dengan sebuah seragam bergaya retro ketika klub tersebut melawan Borussia Monchengladbach pada Oktober lalu. Para fan memiliki dua seragam. Tapi salah satu seragamnya menjadi semacam replika dari seragam Jerman Barat 1954 saat Walter menjadi kapten kemenangan buat negaranya. Dalam kostum itu terdapat pesan, "Kunci sukses adalah persahabatan dan itu akan memberikan segalanya." 

Sabtu, 04 Juni 2011

Persipura Incar Poin Penuh di Kandang Deltras

Persipura Jayapura mengincar tambahan tiga poin saat menghadapi tuan rumah Deltras, Sabtu (4/6). Namun, pelatih Jacksen F. Tiago tetap mewaspadai faktor teknis dan nonteknis dari tuan rumah.
"Kami tahu Deltras sedang bermasalah, tapi kami tidak mau terpengaruh dengan kondisi itu. Anak-anak harus tetap `all out` di pertandingan nanti," ujarnya Jacksen kepada Antara . "Kami akan berusaha bermain bersih dan tidak membuat kesalahan di daerah berbahaya."
Bagi Persipura, pertandingan melawan Deltras menjadi salah satu penentu untuk memastikan gelar juara musim ini. Jika berhasil meraih poin penuh, Boaz Solossa dkk membutuhkan tambahan satu angka pada laga berikutnya untuk mengunci gelar juara.
Saat ini, Persipura memimpin dengan nilai 51 dan masih menyisakan lima laga (tiga tandang dan dua kandang). Sementara Semen Padang di posisi kedua mengumpulkan nilai 43 dengan tiga laga tersisa dan Persija Jakarta memiliki nilai 42 atau nilai akhir 54 jika empat laga sisa menang semua.
"Yang jelas, hasil seri antara Semen Padang dengan Persija membuat langkah kami meraih gelar semakin mudah. Tapi, kami tetap memaksimalkan laga tersisa untuk meraih poin," tandas Jacksen. (jalu/Antara)

Kamis, 02 Juni 2011

Persija Gagal Tuntaskan Dendam Lawan SP

VIVAnews - Persija Jakarta gagal menuntaskan dendamnya pada tim promosi Semen Padang. Persija yang kalah 1-0 di putaran I, Oktober lalu, hanya mampu bermain imbang 1-1 di lanjutan ISL 2010/2011.

Sepak terjang Semen Padang sebagai kuda hitam di musim ini langsung terlihat saat tim besutan Nilmaizar ini mampu unggul lebih dulu lewat gol striker Suheri Daud.

Beruntung Persija berhasil membalas lewat gol Greg Nwokolo sekaligus menghindarkan Persija dari kekalahan kedua dari Semen Padang musim ini.

Dengan tambahan masing-masing satu poin ini, posisi kedua tim tak berubah. Semen Padang masih berada di posisi kedua dengan torehan 43 poin dari 25 pertandingan. Sedangkan Persija di posisi ketiga dengan torehan 42 poin dari 24 laga.

Bertanding di Stadion Manahan, Solo, Kamis 2 Juni 2011, Persija yang datang sebagai tuan rumah langsung tampil menggebrak sejak awal pertandingan. Sedangkan Semen Padang memilih bermain sedikit lebih menunggu.

Namun justru tim Kabau Sirah yang berhasil memanfaatkan peluang menjadi gol. Pada menit 23, Kabau Sirah berhasil unggul 0-1. Berawal dari kesalahan pemain bertahan Persija dalam mengantisipasi umpan jauh Tommy Rifka, penyerang Suheri Daud berhasil lolos dan sukses mengecoh kiper Hendro Kartiko.

Tertinggal, Persija semakin tampil agresif. Kerja keras tim besutan Rahmad Darmawan ini akhirnya membuahkan hasil di menit 32. Berawal dari sebuah intersep, Agus Indra berhasil memberikan umpan terobosan kepada Greg. Skor sama kuat 1-1 ini bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, tempo permainan sedikit melamban. Namun Persija tetap mengendalikan jalannya pertandingan. Sedangkan Semen Padang lebih memilih menumpuk pemain di daerah pertahanannya.

Tak banyak peluang yang tercipta sepanjang babak kedua. Peluang terbaik diciptakan Macan Kemayoran di menit 86. Tim besutan Rahmad Darmawan mampu dua kali menciptakan peluang manis lewat Toni Sucipto dan Greg Nwokolo.

Toni sempat melepaskan tendangan plesing yang masih meluncur tipis di atas mistar gawang Semen Padang. Belum genap satu menit giliran Greg yang memanfaatkan uman terobosan Toni Sucipto berpeluang mencetak gol.

Sayangnya, Greg yang berhasil lepas dari kawalan dua bek Semen Padang gagal menaklukkan Samsidar setelah bola sepakannya melenceng tipis. Alhasil hingga pertandingan berakhir skor sama kuat 1-1 tak berubah.